Welcome to My Blog / twitter : @tetrobet

News


(Photo with Nikon Coolpix S3300)



Sejumlah warga beraktivitas di jalan yang lumpuh, wilayah Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara

Banjir melanda wilayah Penjaringan, Jakarta Utara. Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) yang berlokasi di jalan Latuharhary Menteng, Jakarta Pusat, pada Kamis (17/1/2013) silam, membuat kiriman air “bah” yang bermuara ke laut melalui utara Ibu kota meluber. Air yang melewati kawasan Kecamatan Penjaringan pun tak terbendung. 


Banjir menjadi "sahabat" warga 

Belum lagi ditambah meluapnya kali Cideng, matinya pompa waduk Pluit, dan hujan deras yang melanda membuat banjir lama untuk surut. Wilayah seperti Pluit, Teluk Gong, Muara Angke, dan sejumlah wilayah lainnya terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Bahkan pada kondisi terparah, terdapat wilayah yang tingginya mencapai hingga 2 meter. 


Seorang pemuda dengan sepedanya sembari mendorong di genangan banjir yang berada di atas lututnya

Akitivtas warga dan kendaraan pun lumpuh. Selain itu, selama banjir yang melanda hampir sepekan itu menyebabkan warga sempat kekurangan makanan, air bersih, hingga penyakin seperti gatal-gatal menyerang. Bantuan pun datang dari berbagai pelosok. Sebuah ironi yang terjadi di kota besar, kota sentral, vital, dan penting dengan berbagai aktivitas yang menunjang ekonomi. Lantaran, Jakarta Utara merupakan kawasan masuk atau keluarnya barang dari pelabuhan Tanjung Priok. 


Pengendara motor yang tidak mampu menembus banjir dengan ketinggian air hampir sepinggang orang dewasa, terpaksa menggunakan jasa gerobak dorong. Pada saat banjir, hampir mudah dijumpai jasa-jasa seperti itu dengan harga tarif yang lumayan. Pengendara bersama motornya naik diatas gerobak dan diatar ke tempat yang tidak tergenang banjir


Jasa gerobak untuk kendaraan

Jalur terputus, jalan tol lumpuh, pusat perbelanjaan pun menjadi titik-titik lokasi pengungsian. Salah satunya sebuah lokasi perbelanjaan yang berada di depan rumah sakit Pluit pun menjadi lokasi posko logistic bantuan. Selama banjir ribuan warga Penjaringan hampir di pastikan kesulitan air bersih dan makanan instan. 


Pedagang medorong gerobaknya dibantu rekannya yang membantu mendorong dari belakang


Banyak mereka yang menyewakan jasa gerobak bisa mendapatkan rupiah dari situasi banjir


Pemandangan "menyentuh" ketika seorang wanita mendorong anak kecil dalam sebuah "bak"


Tentara dan Polisi berperan besar dalam membantu pasokan bantuan logistik bagi warga yang berada pada lokasi yang tidak memungkinkan untuk menghantarkan bantuan korban banjir


Wajah "kedinginan" seorang anak kecil korban banjir


Gerobak "mengapung"


Warga berjalan di genangan banjir yang hampir setinggi dada orang dewasa

Demikian "momen" banjir yang saya abadikan gambarnya. Semoga banjir tidak lagi melanda Jakarta dan kesadaran serta kepedulian lingkungan semakin baik. Sehingga potensi masalah lingkungan akibat kurangnya kesadaran manusia bisa dicegah. Semoga bermanfaat tulisan dan gambar ini, tak ada ganding yang tak retak, sampai jumpa di update selanjutnya teman-teman ^_^

No comments:

Post a Comment